20100924

love, trust and humble



Love all, trust a few (W.Shakespeare) .....and stay humble.

Maya

20100922

Yang Sekarang


Yesterday is history. Tomorrow is a mystery. Today is a gift. That's why it's called the present.

Salam, Maya

20100908

esensi



Esensi ajaran Islam itu indah dan damai.....Subhanallah

20100904

Petunjuk Itu Ada di Jalan Mereka yang Mencarinya



Source : "One Trip one Lens" by Indra Soeharto 2010



Friends,

Artikel ini saya ambil dari salah satu buku yang saya baca. Begitu indah, sayang bila hanya diambil sebagian ; dan sayang bila tidak dishare ke teman2 semua. Semoga bermanfaat !

Kebahagiaan dan keberhasilan itu memiliki tanda-tanda yang bisa ditangkap dan isyarat-isyarat yang tampak. Tanda-tanda dan isyarat-isyarat itu adalah saksi peningkatan tahapan yang bisa dicapai.

Di antara tanda-tanda kebahagiaan dan keberhasilan itu adalah bahwa semakin ilmu seorang hamba bertambah, maka akan bertambah pula kerendahan hatinya dan rasa belas kasihnya. Seperti mutiara yang mahal, semakin dalam tempatnya di dasar laut, maka semakin tinggi harganya. Dan, orang yang bijaksana akan menyadari bahwa ilmu itu adalah anugerah, yang dengannya Allah mengujinya. Jika ia menyukuri dan menerimanya dnegan baik, maka Allah akan mengangkat derajatnya.

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang –orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “ (QS, Al-Mujadilah :11)

Semakin orang itu bertambah amal perbuatannya , maka akan semakin bertambah pula kehati-hatian dan rasa rakutnya kepada Allah swt. Dia akan semakin berhati-hati agar kakinya tidak tergelincir, lisannya tidak kelepasan omong, dan hatinya tidak berbalik. Dia selalu bercermin dan mewanti-wanti dirinya. Bak seekor burung yang berhati-hati, setiap kali hinggap di satu dahan, maka dia akan secepatnya terbang dan hinggap di dahan yang lain. Dia takut terhadap bidikan peluru sang pemburu.

Semakin bertambah usia seorang hamba, maka semakin berkurang ketamakkannya. Karena dia menyadari bahwa dirinya semakin mendekati akhir perjalanan, telah banyak tahapan kehidupan ini yang dilaluinya, dan sudah mendekati sebuah keyakinan yang pasti terjadi : kematian. Semakin bertambah hartanya , maka semakin ia menjadi lebih darmawan dan semakin banyak memberi. Sebab harta adalah barang titipan, sementara yang memberi harta itu adalah si Penguji. Kemungkinan-kemungkinan untuk membelanjakan harta itu adalah kesempatan untuk mendapatkan tambahan nilai dari si Penguji.Kemungkinan-kemungkinan untuk membelanjakan harta itu adalah kesempatan untuk mendapatkan tambahan nilai dari si Penguji, dan kapanpun kematian selalu mengintai. Semakin meningkat status dan kehormatannya dalam masyarakat, maka semakin dekat ia dengan masyarakat, semakin mudah member, dan semakin rendah hati. Seluruh hamba itu adalah makhluk Allah, dan yang paling dicintai-Nya adalah yang paling banyak memberkan manfaat kepada sesama.

Sedangkan tanda-tanda kesengsaraan adalah semakin bertambah ilmu seseorang , maka ia semakin sombong dan angkuh dalam tindak tunduk. Ilmunya tidak bermanfaat, hatinya kosong, wataknya berangasan, dan tabiatnya kasar. Semakin bertambah amal perbuatannya, maka semakin tinggi kesombonganannya, semakin kecil nilai orang-orang di sekitarnya, dan semakin baik prasangkanya terhadap dirinya sendiri. Ia merasa bahwa hanya dirinyalah yang selamat, dan yang lainnya akan binasa. Dia merasa bahwa dirinya akan mendapatkan semua keberhasilan, sedangkan yang lain akan berjalan di bibir kehancuran. Semakin bertambah usianya, semakin bertambah sifat rakusnya. Dia terus menumpuk harta, tanpa harus mengeluarkannya.

Berbagai bencana, musibah, dan malapetaka tidak pernah menyentuh hati dan menyadarkannya. Semakin bertambah harta, semakin bertambah pula kekikirannya. Tak ada nilai-nilai yang bisa dibanggakan di dalam hatinya. Tak ada bekas-bekas pengorbanan di telapak tangannya. Dan, tak Nampak guratan-guratan akhlak mulia di wajahnya. Semakin tinggi status dan kedudukannya di masyarakat, maka semakin tinggi pula kesombongannya. Dia tertipu dan terpedaya. Obsesinya tinggi, semburan nafasnya kuat, dan kepakan sayapnya keras, namun pada akhirnya tak ada yang diraihnya. Rasulullah pernah bersabda, “Kelak pada hari Kiamat, oarng-orang yang sombong akan dihimpunkan dalam barisansemut-semut kecil yang diinjak-injak oleh kaki manusia.”

Semua ini adalah cobaan dan ujian dari Allah bagi hamba-hambaNya. Ada yang dengan ujian ini menjadi bahagia, namun ada pula yang dengan ujian ini menjadi sengsara.

Source: La Tahzan Jangan Bersedih – Dr Aidh al-Qarni, 2008 p 393-394