20081207

Pojok Muslim : Naik Haji? nikmatnya...

Masih terasa di dalam kalbu, betapa nikmatnya ibadah haji yg alhamdulillah gue laksanakan 2 tahun yang lalu (2006) bersama ibunda tercinta. Gak terbayang betapa rasa syukur tak terkira ketika aku dan rombongan pada hari itu masuk ke kota mekah ...melihat d statue of Al-Qur'an selamat datang yang begitu bersinar di malam hari itu...cahayanya ..Ya Rabb...dan kontan air mataku bercucuran, air mata rasa syukur, gembira yang luar biasa sekaligus menyadari betapa kecilnya dan papanya diriku...

Ada beberapa tips untuk menjadikan ibadah haji kita begitu nikmaaat...

1. Jalani kegiatan ibadah haji anda dengan hati bulat. Pengalaman menunjukkan ujian dari Allah akan semakin meningkat sejak kita nawaitu mau berhaji saat masih di tanah air. Dan itu bukan kebetulan, Allah Yg Maha Segalanya sangat rapi mendesiged, dan ini sebetulnya semata untuk kepentingan dan kebaikan kita sendiri. Ujian yg timbul bisa kaitannya dengan pasangan kita, diri kita maupun anak2 dan klg kita. Kuncinya kalo menurut saya cuma satu: tawakal, sabar dan berserah diri. Punya kepercayaan kuat bahwa Allah semata yang akan membantu dan bersyukur akan kasih sayang Allah kepada kita sbg persiapan menjadi tamu-nya..

2. Bila harus meninggalkan anak, pasangan, anggota klg di tanah air, maka serahkan sepenuhnya kepada Allah. Benar2 sepenuhnya. Wajar sih emang bahwa kita ( apalagi sbg ibu) ada rasa sedih dan mikir bila mesti ninggalin anak2, ntar gimana ya.. Itupun saya alami. Upayakan tuk halau perasaan itu ketika masih di tanah air dan yakin aja/pede aja bahwa Allah akan menjaga dengan sangat baik, lebih bak dari diri kita...lha wong Allah yang menciptakan kita, Dia yang lebih tahu adalah sebaik-baiknya "perwakilan" kita. Ternyata benar, anak2 alhamdulillah sehat, bahagia, ceria, dlsb selama saya menunaikan ibadah haji yang hampir 1 bulan penuh...( ambil yg lengkap biar puasss..hehe)

3. Mohon bantuan Allah untuk menutup semua indera kita, kecuali 'tuk satu dan hanya satu kebutuhan dan tujuan : beribadah kpd Allah tuk memperoleh ridho dan cintaNya.. Niatkan itu ni dng mantap dalam hati sebelum berangkat dan saat tiba di Mekkah. Buat aku it works banget. InsyaAllah kita akan tetap bisa khusu', tekun dan terasa nikmat ditengah segala macam aneka rupa ujian dalam serangkaian ibadah haji kita hingga selesai. Banyak sekali mu'jizat dan bantuan Allah yg sifatnya instant yg akan kita temui bila kita tetap berbulat niat untuk Allah semata dan selalu bersyukur dalam situasi apapun..

4. Gimana cara bersyukurnya? saya merasa beruntung dan bersyukur bisa ke Mekkah memenuhi panggilanNya untuk langsung ke rumahnya Allah , tidak semua umatNya diberi kesempatan itu, maka optimalkan. Dengan cara : 1. 100% hanya utk ibadah semaksimal mungkin (lupakan belanja dan beli oleh2..hehe) 2. Bulatkan hati setiap saat untuk Allah dan lafalkan dzikir tanpa henti. 3. Targetkan baca Quran dan pahami maknanya hingga terjemahannya sampai khatam/selesai (**lakukan di masjidil haram...pahami Qur'an dng khusu'...rasanya nikmaaaaattttt bengeettt dehh...gak pernah rasa sebahagia itu seumur hidup..''**) 4. Bantu sesama jemaah sebisa mungkin. Anda akan diberikan banyak kesempatan oleh Allah untuk membantu orang lain, baik itu di satu rombongan atau jemaah lain. Gunakan kesempatan itu sebisa mungkin. Itu adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah yang patut kita syukuri, ambil kesempatan itu!

5. (sejak masih di tanah air), pelajari tahapan ritual seluruh rangkaian ibadah haji dan jangan stop disitu. Tangkap maknanya sehingga anda bisa memahami dan menghayati saat menjalani tiap tahapan rangkaian, mulai tawaf, sa'i, lempar jumroh, wukuf di arafah, dsb dan rasakan betapa agung dan mulianya semua ajaran dan perintah Allah. Ada makna dan pembelajaran yang perlu kita bawa ketika kembali ke tanah air untuk kepentingan dan kebaikan kita sendiri. Alhamdulillah.

Wallahualam Bissawab. Semoga berguna dan manfaat. Teman2 ada yg bisa dishare buat pembelajaran teman2 yang lain?

Selamat Idul Adha 10 Dzulhijah 1429 H

Salam labaik,
Maya

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Ada beberapa versi dari kisah ini. Tapi pesannya sama. Suatu hari seorang tukang sepatu -- yang telah berpuluh tahun menabung untuk naik haji -- tersenyum gembira karena tabungannya sudah cukup utk berangkat haji. Diapun bersiap2 utk menjalankan ibadah yg sudah ditunggu2 lebih dari separuh hidupnya. Ketika ia akan berpamitan pada tetangganya seorang nenek tua, tersadarlah ia bahwa nenek tua tersebut tengah sekarat karena sebuah penyakit yg tak bisa sembuh karena tak ada biaya utk mengobati. Akhirnya dengan niat memperoleh ridho Allah ia memberikan seluruh uang hajinya untuk mengobati tetanggnya. Sang nenek pun sembuh. Di akhir musim haji tersebut dua orang malaikat berbincang. "Kudengar, di musim haji ini tak ada yang memperoleh haji mabrur, kecuali satu orang" "Siapa?" tanya malaikat satunya,"Seorang tukang sepatu yang menyerahkan ongkos hajinya demi kesembuhan tetangganya, karena Allah". "Lho bukankan dia tidak jadi ke tanah suci?" malaikat satunya bingung. "Ya, namun pahala yg diperolah karena keikhlasannya itu setara dengan pahala haji mabrur". Jadi kunci kemabruran haji adalah pada tingkat keikhlasan (semua perbuatan semata mencari ridho Allah). Itu dilakukan baik sebelum ke tanah suci, ketika di tanah suci, dan yg terpenting adalah setelah kembali dari tanah suci. Kata Imam Ghazali, ikhlas itu adalah bila kita bisa bersyukur dan sama bahagianya ketika memperoleh anugerah maupun musibah. Wuihhh.. gak gampang tuh.. tapi yg gampang itu pahalanya besar.. wallahualam bissawab..