20091030

Kepemimpinan dlm Nafas Islam?



Friends,

Gue lagi bertanya sendiri : Bagaimana kepemimpinan dalam nafas Islam?

Dapetlah gue beberapa poin menarik berikut :

1. Allah mengamanatkan kekuasaan kepada hambaNya bukan karena faktor keturunan, melainkan didasarkan pada pertimbangan bahwa hamba-Nya memang memiliki kompetensi sebagai pemimpin.

"Ketika Allah mengangkat Ibrahim sebagai pemimpin (imam) bagi umat manusia, Sang Nabi mengajukan pertanyaan : "(Dan mohon juga) dari keturunanku?" Allah berfirman, " JanjiKu ini tidak mengenai orang yang zalim." ( Q.S Al-Baqarah {2}:124)

2. Kekuasaan itu tidak pernah bersifat langgeng. Allah bisa mengangkat hambaNya menjd pemimpin kapan saja, dan juga bisa mengambil kembali amanat-Nya kapan saja.

" Katakanlah, Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau beri kerajaan kepada orang yg Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu {QS Ali imran (3):26)

3. Pemimpin hendaknya tidak melupakan dimensi kekuasaan yg bersifat rohani, yaitu amanat dan kehendak Allah. Kadang, mereka lebih terpukau dengan dimensi lahiriah kekuasannya, mudah terlena, sehingga terjatuh melalui cara yg tidak terhormat.


Dalam nafas Islam kepemimpinan adalah amanat Allah yg wajib ditunaikan sebelum di ambil kembali an dimintai pertanggungjawaban dii hadapan-Nya. Manusia dianjurkan utk senantiasa tidak takabur saat mendapatkan anugerah kekuasaan dan nikmat duniawi yg merupakan titipan dari-Nya.

Wallahualam.

Semoga artikel singkat ini manfaat.

Source : Kenisbian Kekuasaan, Afthonul Afif. Hikmah. Republika Oktober 29, 2009 and other references

Salam Kepemimpinan,
Maya

Tidak ada komentar: