20090103

22 Tips & Prinsip dalam Pendidikan Anak





Beberapa point tentang pendidikan anak yg pernah gue baca dan terbukti manfaat (menurut pengalaman gue), sbb :

1. Lakukanlah dahulu sendiri sebelum kita menyuruh orang lain dan anak untuk mengerjakannya. Tidak wajar dan guna kita menyuruh orang lain sebelum diri sendiri mengerjakannya.

2. Bersikap lemah lembut terhadap orang lain juga anak, sopan dalam bicara dan hindari bersuara keras, serta sederhana dalam menjalani hidup.

3. Agama itu penting sekali, dan the best educator dalam agama adalah keluarga

4. Kuncinya proses pendidikan anak yg baik adalah penahapan dan pembiasaan. Semua ada tahapan ( gradual) dan yang penting dibiasakan ( habit/ istiqomah)

5. Pada dasarnya sampai usia 15 tahun, anak masih perlu mendapat bimbingan dari orang tua karena masih sulit menemukan pilihan. Tentu cara membimbingnya pun berbeda dalam setiap usia dan sesuai keunikan kepribadian anak masing2.

6. Anak peka terhadap cara pendidikan, perlakuan orang tua dan sikap lingkungannya, dimana hal2 ini akan mempengaruhi pembentukan kepribadian si anak

7. Secara umum kadar cinta orang tua kepada anak jauh lebih besar cinta anak kepada orang tua. Oleh karena itu anak sejak kecil kritikal untuk di ajarkan pentingnya berbakti kepada orang tua, agar besarnya nanti tetap menyayangi dan berbakti pada orang tuanya.

8. Anak balita tampak bandel adalah alami/wajar. Ada manfaatnya untuk membentuk self control, self concept dan mengetest kemampuannya dan belajar dari kesalahannya.

9. Bila anak balita cenderung menggunakan tangan untuk bereaksi kasar ( pukul, tonjok, tendang, dll), bantu dia untuk mengekspresikan perasaanya itu dengan kata-kata, bukan tindakan. Ini akan membantu proses pengenalaan perasaaan dalam dirinya ( self awareness) yg merupakan cikap bakal pertumbuhan social emotionalnya ( EQ)

10. Masih tentang batita/balita. Perhatikan beri tanggapan positive ( ekspresikan langsung) saat anak kita berbuat baik. Perhatian orang tua adalah “reward sakti” buat anak usia ini. Kadang banyak anak yang berbuat bandel atau melawan orang tua hanya karena ingin mendapat perhatian orang tua/ibunya. Coba pelajari “motif” anak dari “trend perilakunya”. Kalo dia ngelawannya karean ingin cari perhatian, coba acuhkan ( ignore). Dan fokuskan perhatian ( kasih reward) pada perilaku positivenya.

11. Dari pada mengatakan “NO” atau “ JANGAN “ ( ini , itu). Lebih baik alihkanke perilaku yg positive yg kita inginkan. Misalnya ada anak 5tahun yg coret mencoret dinding rumah/sekolah, dan kita tidak ingin itu terjadi – nah daripada kita larang habis2an , mending kita ambilkan kertas atau karton yang lebar kash anak untuk memebrikan alternative sekaligue memfasilitasi keinginan anak menggambar ( yg sebetulnya adalah salah satu cara dia mengekspresikan diri)

12. Don’t dictate but try to negotiate. Semakin besar anak prinsip ini semakin diperlukan. Bahkan sejak kecil-pun sebaiknya anak dibiasakan untuk kita ajak “ negosiasi” sederhana. Misalnya dalam memilih pakaian, memilih makanan ( tentu semua pilihan berbobot baik dan sehat). Anak yg terbiasa tidak di dictate,alias diberi pilihan atau bernegosiasi, akan tumbuh internal locus control= penting untuk pembentukan kemandirian, tanggung jawab, anak jadi self-driven dan positive terhadap perkembangan kemudian.

13. Kalo memang anak bandel sekali ( tergantung umurnya ya), prinsip mudahnya: be clear, firm and specific. Dan sebisa mungkin mengkoreksinya in private , agr harga dirinya terjaga alias tidak malu dengan saudara dan teman2nya yg lain

14. Bila anak diperlakukan secara kasar dan agresif, maka mostlikely kemungkinan besar akan tumbuh menjadi anak yg juga kasar dan agresif – anak2 itu sangat belajar dari lingkungannya dan kejadian nyata yang dilihat di rumah, sekolah dan masyarakat

15. Kurangi di depan TV, karena menonton itu kegiatan pasif. Lebih baik membaca ( tentu bacaan yg baik dan bermanfaat meningkatkan knowledgemnya) karena lebih aktif dan merangsang daya imaginasi dan wawasannya

16. Dalam ilmu psikologi anak, baik perkembangan moral maupun social emotional anak itu ada tahapannya sesuai usia. Sangat perlu dan berguna untuk orang tua dan guru/pendidik mengetahui dan mempelajari hal ini. Untuk mengetahui prinsip2 apa yang terjadi dalam diri anak sepanjang usianya, dan apa yg benar dan salah – sehingga orang tua tahu harus bersikap bagaimana dalam mendidik anak dari bayi hingga dewasa ( remaja muda)

17. Sebagaimana diketahui-- - dalam berbagai research dipercaya bahwa perkembangan social emotional ( EQ) merupakan factor utama keberhasilan dan kebahagiaan anak sejak dini hingga dewasa

18. Perlu pendekatan holistic dalam memastikan tumbuh kembang anak secara maksimal. Holistic mencakup antara lain IQ – EQ dan SQ ( dan juga beberapa yg lain). Tips untuk orang tua – EQ dan SQ, telah sepintas dijelaskan dalam item 16 + ditambah dengan pendidkan Agama. Untuk IQ – bisa dipelajari melalui teori perkembanangan kognisi ( di Wikipedia pasti ada), paling tidak sebagai orang tua/ guru kita mengetahui prinsip2 dasarnya sehingga tidak memaksakan si anak (seperti banyak yg terjadi di trend sekarang --- misalnya anak pra-TK sudah harus bisa baca dan hitung?,--padahal semua ada penahapannya)

19. Kunci sebagai orang tua : sabar, syukur dan ikhlas….. plus lembut dalam bertutur kata ( kata2 yg lembut akan lebih mudah di terima hati anak…)

20. Ibu adalah orang yang paling mengetahui tentang anak2nya. Seorang ibu itu luar biasa, diberi anugerah Tuhan untuk mengerti ttg anak2nya, bahkan sejak bayi – ibu sudah bisa membedakan sebuah tangisan anaknya dari berbagai alasan: karena sakit, minta nyusu, basah karena pipis, atau hanya sekedar ngantuk. Oleh karena itu the best person untuk mengerti perasaan anaknya adalah ibu. Nah supaya arah –nya benar dan caranya tepat maka seorang ibu dan ayah tentunya perlu membaca referensi2 tentang ilmu pendidikan dan psikologi anak yang sekarang sangat mudah dijumpai di mana-mana.

21. Ada 3 sektor yg berperan dalam pendidikan anak : Orang tua (rumah), Pendidikan ( sekolah, dan masyarakat ( community). Sebaiknya ketiganya berintegrasi dan selaras karena dari ketiga itulah anak belajar. Apa yg diberikan di sekolah orang tua harus mengetahui sehingga bisa diteruskan di rumah-- dan apa yg terjadi di rumah pasti mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah dan performance anak. Dan tentu masyarakat juga sangat pengaruh, karena lingkungan sekitar rumah dan sekolah bisa kondusif mendukung atau bila banyak kenakalan atau perkelahian malah bisa menghambat anak2 belajar dan tumbuh kembang. Lingkungan sangat menentukan apakah anak dapat belajar optimal

22. Yang mampu orang tua lakukan adalah pembimbingan dan pengarahan dengan penuh cinta, kesabaran, ilmu, rutin dan ikhlas --- bukan bertujuan untuk merubah anak dng memaksakan kehendak kita -- ** karena biasanya semakin keras dipaksa maka semakin sulit anak "berubah", atau toh kalo berubah hanya sementara ( superficial) **. Yang bisa mengubah hati manusia dan anak kita hanyalah TUHAN, oleh karena itu selain upaya dng sabar secara maksimal, kita perlu banyak berdoa mohon kepada Allah swt , sebagai Pemberi amanah sekaligus Pemilik segala sesuatu, termasuk anak- anak kita. Dengan demikian InsyaAllah kita akan bisa focus dan terasa lebih ringan..

Sementara ini dulu ya, semoga berguna dan manfaat.

Salam cinta anak,
Maya

Tidak ada komentar: