20090222

Tips : Hidup Mulia versi Allah



Friends,

Pernah denger istilah Bersikap Qana’ah? Pernah khan? Ini penjelasannya, yang bisa diambil hikmahnya terlepas dari latar belakang agama kita ( Source: Bersikap Qana’ah – Sigit Indrijono, Republika 2009)

Hidup mulia dalam pandangan Allah SWT sejatinya dapat dicapai dengan mengedepankan sikap qana’ah akan selalu merasa CUKUP dan RIDHA ( terjemahan bebas: SENANG) atas pemberian Allah SWT Ini perwujudan rasa SYUKUR yang hakiki.. ( **hmm gak gampang ya?...hehe)

Dalam realitas kehidupan saat ini yg hedonistic, kebanyakan orang akan merasa sulit bersikap qana’ah. Sebab, keberhasilan hidup hanya dilihat dari sudut pandang sempit, bertolok ukur dari sekedar atribut duniawi, seperti kekayaan harta, pangkat, dan jabatan.

Bagi yang tak bersikap qana’ah, niscaya pikirannya hanya dipenuhi angan-angan tinggi yang melalaikan. Selalu merasa kurang dan tidak cukup sehingga muncul sikap serakah. Juga dibarengi rasa dengki atas karunia Allah SWT kepada orang lain.

Tak Jarang pula untuk mewujudkan keinginannya, seseorang melakukan tindakan menyimpang dari jalanNya. Akibatnya, keinginan yang diraih, tak memberikan keberhasilan hidup.Sebaliknya, itu akan mengakibatkan seseorang jatuh dalam kehinaan dan kesengsaraan hidup:

“ Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Yunus 10:107).

Ayat di atas merupaka jaminan Allah SWT atas karuniaNya yang akan memberikan ketentraman hati. Tidak perlu ada kecemasan dan kekhawatiran, sehingga sikap qana’ah akan selalu melekat kuat.

“ Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kamu dan janganlah melihat orang yang lebih tinggi darimu. Yang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah” (HR Bukhari-Muslim)

Dalam hadist itu, Rasulullah SAW amat menekankan agar dalam urusan duniawi, kita melihat kepada orang yang lebih rendah. Jangan melihat yang lebih tinggi.

Ini akan memberikan kesadaran bahwa karunia Allah SWT telah banyak diberikan agar umat senantiasa bersyukur kepadaNya, pantang berkeluh kesah maupun pantang berputus asa menjalani kehidupan. (** wah berkeluh kesah gak baik yaaa…padahal kadang enak ya? Mesti direm-dong Hehe…**)

Sikap qana’ah hendaknya TAK diartikan pasif dan pasrah secara total dalam menyikapi keadaan yang dihadapi :

“ Barang siapa yang HARI INI lebih BAIK dari KEMARIN sesungguhnya dia telah beruntung, barang siapa yang hari ini SAMA dengan kemarin , maka sesungguhnya ia telah merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih BURUK dari kemaren, maka sesungguhnya ia terlaknat (** brrr…seremm, naudzubillah**) (HR Dailami)

Rasulullah SWT telah memberikan dorongan dan motivasi untuk meraih kemajuan, tapi masih dalam bingkai qana’ah. Selalu bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan dengan ikhtiar dan bertawakal kepadaNya meruakan jalan terbaik.

Ok, berarti kuncinya disini: kita wajib berusaha semaksimal mungkin meraih tujuan yang lebih baik dari kemarin, tapi apapun hasilnya perlu bersikap qannah alias merasa cukup, senang dan bersyukur atas karunia Allah . Inilah resep hidup mulia dimataNYA.. ( ** wow…mau ah..**) . Wallahu'alam.

Semoga manfaat.

Salam qana’ah,
Maya

Tidak ada komentar: