20100522

Sepucuk Surat Cintaku




Ya Allah,

Engkaulah Maha Segalanya
Engkaulah sumber keagungan, kesucian, keindahan dan cinta
Jangan putus tali cinta kita ya Rabb,
jangan biarkan putus walau sedetik
Jangan...untuk alasan apapun..
Mohon ya Kekasihku..

Mohon ya Rabb…
Bantu dan lindungilah keindahan cinta ini..
mohon perkuat tali cinta kita
aku begitu menikmatinya…
aku tak mau ini berakhir… atau hilang ..sekejap-pun.

Gelora hatiku demikian kuat untuk merasakan,
Setiap detik kebersamaan kita

Di setiap hari…
Di setiap malam,
Setiap jangkrik mulai mendengkur
Hingga ayam mulai sayup berkokok
Sangat kunikmati... kebersamaan kita ya Rabb..
Setiap air mataku menetes perlahan ke sajadah itu..
Yang mengalir tanpa kusadar, tanpa kumampu menahan ..

Setiap gemuruh rinduku
Setiap air sejuk segar mengalir diseluruh badanku
Setiap keharuman penciuman dan rasaku ..
Mengiringi bersih kain sarung sutera lembut-ku
Berpasangan dengan sucinya renda putih mukenah-ku..
Ku merindu..

Setiap waktu berjumpa,
setiap adzan menggema,
setiap kencan terasa,
setiap malam tiba
setiap waktu yang sama
begitu terasa...

Setiap keagungan yang ku lihat
di seluruh alam jagat raya ini,
yang kurasa
di seluruh denyutan makhluk Mu
yang kukagum
di seluruh tanda-tanda petunjuk-Mu
kutemui
kerinduan dan keagunganMu lagi dan lagi..
Oh Tuhanku..

Setiap hari
Setiap detik,
Setiap kaki menempuh, tangan mengayun ..
Setiap hembusan nafas
Setiap kedipan mata,
Dan tarikan syaraf ketegangan sekaligus kekagumanku ..
Dimana pun… di situ..di titik itu..saat ini dan kekinian..
Membuat hatiku bergemuruh..
dan merindu pada-Mu..

Hingga…
Tetesan air mata cintaku pada-Mu mengalir lagi
Gemuruh di dada berdebar kuat lagi
Tak kuasa aku..

Datang..
Tak kenal waktu
Tak kenal rasa
Tak kenal apapun…Tak bisa sebut apapun …
Blank. Deep. Menggema. Membahana. Dahsyat.
Cuma satu,
Aku tak kuasa ..

Rasa itu,
Kokoh bernuansa halus dan lembut ..
Momen kenikmatan itu...oooh ..
Bagaimana aku tidak takut jauh dari-Mu?
Bagaimana aku tidak merindu pada-Mu setiap saat?
Bagaimana aku tidak punya rasa khawatir beranjak dari-Mu?
Sementara aku sadari sederet panjang kelemahanku ?
Sementara aku sadari nafsu manusiaku ?

Aku tak mau Ya Tuhanku,
sedetikpun kehilangan Mu
kehilangan semua ini, walau sedikit..
kehilangan kenikmatan yang terjalin begitu indah maha dahsyat ..
Mohon hamba mohon ya Rabb..
Mohon jaga ya Rabb keimananku…
hamba tak mampu apapun sedetikpun tanpa-Mu…
tak akan mampu.
Please..

Ku memohon dengan amat sangat,
dengan segala ketidakmampuanku ..
dengan segala pengharapanku pada-Mu ..
Ampunilah diriku ya Kekasih ..
Ampunilah..
Satu dua kali menyangsikan kadar cintaMu..
Tiga empat kali dikuasai nafsu akalku yang tak henti bertanya-tanya ..
Yang memang tak bisa terjawab oleh akal terbatasku,
kecuali dengan kalbu pada-Mu
Memang aku manusia biasa ..
dari tanah aku Engkau ciptakan
Apa mampuku...tanpa-Mu?

Oh Tuhan… Kekasihku Yang Satu..
Ampunilah aku …
Ampunilah hamba…
Kepolosanku,
Keteruteranganku,
Kekuranganku,
Ketidakpedulianku,
Dosaku pada Engkau dan sesama,
Keangkuhan walau setitik zarah..
Kesombongan walau hanya tercetus di akal jerat temaliku
Nafsu besarku untuk meraih dunia ..
Kesenangan yang sementara ..
Oohh..
Ampunilah ..

Sesungguhnya,
Semua terasa semu
permainan panggung sandiwara dunia
Sesungguhnya, tentu ..
semua itu tidak ada artinya.. ketika saat bersamaMu..
Kekasihku..
Merenda kasih dengan-Mu ..
Hanya dengan-Mu, ya Tuhanku.

BersamaMu,
kutemukan diriku ..
Kutemukan kekuatan yang berakar kokoh untuk tegak berdiri
Kutemukan alasan apa yang aku tuju dalam tiap langkahku
Kutemukan nikmatnya perjuangan menempuh rupa-rupa ujian
Kutemukan alasan mengapa aku ada ..
Kutemukan cintaku, semangat hidupku...untukMu.

BersamaMu,
Kurasakan ..
Lebih agung dari segala yang memukau di dunia,
Lebih indah dari segala rasa yang membuat getar seluruh syaraf manusia,
Lebih dalam dari perkalian seluruh samudera dan lautan di dunia
Lebih romantis dari kecupan seluruh bintang di angkasa
Lebih hangat dari sinaran matahari cinta
Lebih menggelitik jiwa dari kerlingan gadis jelita
Lebih menggelora dari cinta seorang ibu pada bayi mungilnya

Aku merindu dan amat merindu padaMu....lebih dari apapun.

Yang amat susah digambarkan,
Yang tak mampu dirangkai dalam kata-kata.

Hanya rasa merasuk jiwaku
dan air mata menjadi bukti..
Sekarang…dahulu…kemaren…yang akan datang..
Ingin kurasakan ..

Terus,
terus…dan terus….hingga akhir zamanku,
hingga Engkau perkenankan diriku bertemu dengan-Mu,
disinggasana-Mu yang mengalir keagungan, senyum dan cinta kasih abadi..
Kapanpun waktuku..untukMu
Terus ingin ku rasa cinta ini..
Perkenankanlah..

Oh Kekasih, Tuhanku..
Cintaku Yang Satu.


Gua hiroku, May 22. 2010
Penuh cinta menggelora dan air mata rindu,
Maya

Tidak ada komentar: