20100123

Hati seorang Anak




Friends,

Mengapa kita dan sebagian besar orang senang melihat bayi? Apalagi bayi yang baru saja di pagi atau sore hari selesai mandi dan dikasih bedak dan cologne dan kadang minyak telon...hmmm bau nya haruuum...:)

Kita senang dengan bayi, karena bayi bukan saja karena rupa fisik mereka yang pasti menggemaskan, lucu dan imut . Tetapi secara rohani dan emosi bayi adalah makhluk yang masih bersih lahir, bathin, jiwa raga - masih suci , masih dekat dengan sifat2 Tuhan Yang Maha Baik dan Suci.

Bagaimana ketika bayi beranjak besar menjadi anak? Gue termasuk orang yang percaya bahwa anak-anak kita itu sebenarnya hatinya bersih dan suci. Jadi apa strategy nya? Perlakukanlah tetap sebagai makhluk yang suci (walau bisa jadi kita beranggapan ada sederet "label" kenakalan anak). Kita intinya sebagaiorang tua perlu melakukan bimbingan dan pendidikan agar mereka trampil dan mampu mandiri. Hati mereka pada dasarnya bersih. Ketrampilan dan cara pandang, serta mental lah yang harus kita tanamkan dan perkuat agar menjadi kokoh dan fondasi dan memberi kesempatan hati untuk tetap menjaga kesucian dan kebaikan hati mereka tetap terjaga dalam masa hidupnya hingga dewasa. Wallahu'alm

Bagaimana manusia begitu dewasa? hehehe :) Semakin dewasa ( senior/ or tua' seperti gue hahaha...) maka sudah terekspose oleh berbagai "polusi" di dunia dan rentan akan kontaminasi dari virus-virus fisik dan non fisik yang bertebaran di lingkungan kita di dunia ini..

Bagaimana salah satu saran agar kita tetap jernih seperti bayi yang baru lahir? Ingat saja pada embun di atas daun seperti gambar di atas. Begitu jernih, indah, kilap, segar, dan menyejukkan siapapun yang memandang maupun menyentuhnya..

Semoga yg simple ini memberikan inspirasi dan manfaat. amin

Salam bening,
Maya
,

Tidak ada komentar: