20100124

Kasus Bank Century: Dimana Psikolog?



Friends,

Berikut diskusi santai saya dengan my fb frends tentang topik di atas. Di share disini dng harapan bisa jadi pembelajaran untuk mencari suatu perbaikan, at least buat gue or para ahli dan peminat bidang psikologi. Moga manfaat. ** and many thaaanks to AS and RM for great comments/inputs**

Maya : Friends, melalui media salah satu ahli ekonomi senior bertanya apakah psikolog membantu pemerintah mempelajari dan memberi advis seberapa besar kemungkinan dampak faktor psikologis SEBELUM pengambilan pemerintah ambil kebijakaan / keputusan dalam kasus bank Century? Hayoooo siapa yang dari psikologi? Psikolog2 handal? Bang? Mbak? Proff?? :)

AS : mungkin maksudnya...."suatu keputusan itu harus mempertimbangkan: 1. faktor hukum/ peraturan....2. Faktor Finansiil .......3. Faktor Psikologi (apakah ada yang dapat menimbulkan masalah dari segi manusia, misalnya iri hati, kecewa, kecemasan dsbnya.....) .....4. Filosofi ...(termasuk sistem nilai, good government...) ...... jadi yang faktor 3 itu tidak selalu harus darip psikoloog.....yang pengalaman juga bisa.......hehehehe.... maaaaf, kok aku ngajari bebek berenang.......

Maya : Konon dalam titik yg sgt menentukan, dlm final meeting BI bulan Nov 2009 itu ada 2 faktor utama yg menjadi penentu kebijakan yg akan di ambil : 1. dampak sistemik 2. dampak psikologis. Dikatakan item 1, tdk cukup data yg beralasan. BI memprediksi ada faktor 2 yg amat beresiko . Pertanyaan si Ahli: Saat BI memutuskan ball out krn positif yakin ... See Moresoal item 2 apakah ahli psikologi/ psikolog terlibat? * gue miris, krn itu titik yg sangat menentukan kebijakan yg akan di ambil saat itu, hrsnya kita lbh berperan, exist dan bisa kontribusi lebih, realitanya?.…atau sbrnya udah cuma sy tdk tahu??

RM : Maya, entah kenapa fungsi psikologi untuk memprediksi perilaku sangat jarang dimanfaatkan oleh banyak orang, termasuk oleh para pemimpin kita maupun praktisi psikologi sendiri; kecuali utk tugas2 rekrutmen dan/atau seleksi... Sayang sebenarnya...

Maya : kita kurang exist vo. padahal kita amat dibutuhkan dan hrsnya kita lbh bertanggung jawab thd ilmu yg kita miliki. Gak dilatih, gak diterapkan, makin tumpul, makin gak exist.
Kita jago dlm menganalisa ( from the past to present), tapi kita kurang terlatih untuk mmbuat prediksi/ antisipasi ( to future). Bnyk psikolog jago pemahaman di tataran individu, tapi utk memahami konteks scope group, organisasi, negara ??

AS : maaaf nimbrung disini aja......itu soal keputusan berdasarkan pertimbangan psikologis......Yang dilihat apakah suatu keputusan itu ada dampaknya terhadap manusia (banyak)....yang menyebabkan kecemburuan soisal, kecemasan, ketakutan, keresahan, perasaan aman dlsbnya..........Memang keputusan KSSK mempertimbangkan ini.... Seyogyanya kalo mau valid, ... adakan suatu survey sikap (attitude survey...)... tapi masak sih sampai segitunya......Mereka cuma bilang.... ada kecendrungan timbulnya masalah psikologis...yaitu akan terjadi kekhawatiran yang menyebabkan "rush" di perbankan.....barangkali begitu lho bak....

Maya : I have a dream" bhw psikolog one day memegang peran kunci dan exsit dlm setiap kebijakan penting dan urgent yg akan di ambil oleh pemerintah kita. Attitude survey, bisa aja, tp butuh waktu dan tergantung kualitas/pengetahuan responden nya thd st masalah. Garbage in garbage out. Wallahua'lam.

Moga manfaat.

Salam profesi,
Maya

Tidak ada komentar: