20090720

Bom JW Marriot? Oh..HP baruku, hilang ?



Friends,

Jangan protes, jangan tersinggung, jangan men-judge dulu, dan tahan dulu rencana elo untuk rame2 nyambit gue dng telur busuk, sandal jepit or tomat bonyok… Gue bakal balik protes, kecuali kalo elo nyambitnya pake BB model ter-anyar..hehe

Gak. Gue nggak bermaksud menyandingkan kehilangan nyawa manusia dengan kehilangan HP. Terlalu menyederhanakan dan tak manusiawi namanya. Mohon maaf sebelumnya bila ada yang tersinggung atau merasa tak enak begitu membaca judul artikel ini. Bagi yang ada sedikit kerasa gak enak, please teruskan baca hingga tuntas…or else teman2 bisa salah menilai, dan seluruh rakyat Indonesia akan serentak mengatakan : “ don’t judge a book by its cover!! “

Terlalu banyak preambulnya, nih gue mulai..

Saat bom Marriot yg pertama tahun 2003, gue and my all friends lagi lunch di resto lt 7/8 di gedung rajawali yg persis lokasinya di sebelah Mariot Hotel. Bisa dibayangkan, begitu bom meledak – seluruh kaca resto hancur berkeping, bahkan beberapa perabot resto rusak. .. Gue yg kebetulan duduk menghadap jendela luar, melihat semburan dan sempalan entah itu bongkahan yg melayang akibat dinding yg hancur atau potongan kepala atau tubuh manusia..persis melintas di depan pandangan gue…

Tentu membuat seluruh tamu resto panic dan bingung, walau tidak histeris dan masih tenang.. dan gue dan mungkin hampir seluruh pengunjung resto berfikir satu hal: bagaimana bisa keluar segera dan menyelamatkan diri ? Bayangkan dari lantai 7/8, bukan lantai dasar gedung yg bisa langsung berhamburan keluar… dan Siapa tahu akan ada ledakan susulan?

Ya, melewati tangga darurat. Maka gue dan all friends juga pengunjung lain melewatilah tangga darurat yg terletak di samping persis dan lebih dekat dengan dinding gedung JW Marriot. Apakah bisa segera turun? Ternyata gak juga..
Anak tangga hanya muat untuk max 2 org berdampingan, dan yang turun tangga bukan cuma pengunjung resto itu di lantai itu, tapi berasal dari seluruh lantai dari gedung perkantoran yg memiliki kalo gak salah 18/19 lantai!! So, bisa dibayangkan, detik2 turun anak tangga…satu langkah demi satu langkah…dengan pace dan hitungan lebih kurang seperti sepasang paskibraka ( pasukan pembawa bendera pusaka) yang setiap 17 agustus mendpt kehormatan menjunjung bendera merah putih original ke hadapan presiden RI…sangat perlahan dan hikmat. Nah yang sama adalah langkahnya yg sangat perlahan tapi apakah turun lewat tangga darurat saat itu dalam suasana hikmat?
Yang jelas pada waktu itu semua tertib, dan tidak ada yg panic atau dorong2an saat menuruni tangga. Alhamdulillah itu yg penting. Dan yang jelas lagi, satu langkah saja rasanya lamaaaaaaaaaaaaaaa sekali.. Seingat saya tidak banyak yg berbicara, mungkin pada tegang dng pikiran masing2.. Lalu kemudian ada yg nyeletuk : “bisa jadi cuma ban mobil meledak”.. Komentar itu lucunya seakan menjawab pertanyaan tersembunyi di pikiran semua orang : “ apakah ini bom, kalo ya gimana kalo meledak lagi? Akankah ini akhir usia gue, gimana anak2 dan keluarga gue ya?”

Setelah itu yang gue ingat …dan niatkan cuma berzikir…berzikir…pasrah..berzikir…sampai terus langkah demi langkah menuruni anak tangga yg masih panjang…terus berzikir…..dan gak terasa..dah sampi di lobby gedung rajawali…untuk lantas disambut satpam dan aparat untuk digiring ke luar ke tempat yg lengang /lapangan yang aman…
Begitu keluar gedung, ternyata gue lihat korban dan darah di mana-mana.. astaghfirullah…dan banyak melintas mobil pickup terbuka berkursi mengantar para korban yg luka-luka untuk dilarikan ke RS terdekat..Tampak sudah tertangani.. dan banyak petugas dan aparat yg membantu..Alhamdulillah..berarti cukup lama juga kami turun lewat tangga dari resto lantai atas..Hmm. Aku mesti kasih kabar segera anak2 dan keluarga di rumah, bahwa aku Alhamdulillah OK!!

Nah dititik itu lalu gue lalu ingat HP Nokia gue yg notabene the latest model with special edition dng warna smart-elegan abisss….daaaaan masih amat greeesss ( baru ditangan 2 hari bo’). .tertinggal di meja makan resto!!.

Jelas gue ingat karena gue abis baru aja gue pake bicara, lalu makanan dateng semua mulai makan jadilah begitu abis pake telpon reflex gue taruh di samping piring….dan BOM!!

Dan elo tahu apa reaksi gue saat pas gue ingat pas melangkah keluar building ?? Gue mau masuk lagi ke building, naik ke atas untuk ambil tuh HP!! Jelas aja lalu gue di larang ama para aparat..” tidak boleh bu, bahaya bu, tidak diperbolehkan sama sekali, jangan bu!!”

Gue denger komentar satpam dan bbrp aparat, sambil di depan gue terus melintas mobil yang membawa korban2 bersimbah merah darah… semua tampak sudah tertangani aparat.

Mungkin karena gue anggap waktu geting sudah mereda, maka gue ambil resiko ingin tetap bisa naik jadilah gue coba bernegosiasi.. “gak apa pak, saya ingat dimana cuma sebentar kok,”…dijawab aparat: “ tidak boleh bu, bisa beresiko ibu akan berbahaya”…ya gue jawab lagi : “ kalo berbahaya, ya bapak ikut dampingi saya naik”…entah apa itu gue ngerayu atau maksa, atau both! He..he. Ya jelas tetap si aparatnya gak kasih celah sedikitpunlah.....

Alhamdulillah, gue lalu sadar("read: waras" hehe..) setelah ada pertanyaan yg tiba2 melintas dlm diri gue: “ Maya, mana yg lebih berharga : Hp atau Nyawa !!?. Astaghfirullah..

Jelaslah lantas gue senyum...sambil ngucapin terima kasih...gue akhirnya meninggalkan si aparat yg tegas dan berjasa buat gue …..menuju lapangan yang telah disediakan untuk bergabung dengan yg lain..

Gue langsung pinjam HP temenku untuk menghubungi keluarga menginformasikan memastikan bahwa alhamdulillah semua ok dan baik. Keluargaku sudah khawatir banget, dengan HP tertinggal jelas membuat gue gak bisa kontak dan kontak mereka ga terjawab...apalagi saat bom terjadi adalah waktu lunch time dimana mobilitas tinggi dan keluarga gue gak persis tahu gue makan siang dimana.

Apakah itu merupakan akhir cerita dari upaya gue untuk “menyelamatkan” HP itu? He..he… kalo temen2 menjawab: “ya” atas pertanyaan di atas, maka berarti elo belum benar2 mengenal gue..haha..ha..“Until the fat lady sings” itulah expression yg paling tepat!! He..he…

Maka, masih di lapangan tempat kita semua berkumpul, gue langsung mencari nomor telpon tempat restoran tsb....setelah beberapa kali kontak sana sini...akhirnya dapat juga nomor tersebut dan langsung sy kontak. Berbicara awalnya dengan pelayan, namun tidak memperoleh kepastian apakah HP telah diamankan, akhirnya saya berbicara dengan ibu pemilik resto. Gue ceritakan detil HP dan posisi meja tempat gue dan team gue makan siang bareng.. Si Ibu akan mengecek dan memberi kabar ke gue besok.

Keesokan harinya gue hampiri resto itu pas break siang, berbicara dengan pelayan di sana yang ternyata hasilnya : tidak ada. Setelah gue bertanya dan mencoba memastikan sendiri dan hasilnya memang sudah tidak ada tanda2nya lagi.

Sejak itu gue stop pencarian HP dari fasilitas kantor itu. Walau gue sayang banget ama HP itu, gue juga dah puas karena gue dah upaya optimal. Boleh jadi takdir gue cuma menikmat doi 2 hari hehe..Siapapun yang menerima mungkin itu ya rezekinya dapet HP yang masih gress dan elegan banget. Sebagai pengganti akhirnya gue beli HP mungil yg simpel&cool dari kocek gue sendiri, cukup nice. alhamdulillah.

Saat terjadi bom ke-2 di Marriot jum'at lalu, salah satu temenku langsung ingat: " mbak, inget ga waktu itu mbak maya kehilangan HP baru..he...he"

Beberapa learning points :
1. Hp adalah benda/material, sudah sedemikian berharga. Terlebih nyawa manusia. Ucapan duka cita yang sedalam-dalamnya bagi keluarga korban bom Marriot & Ritz. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan kepada keluarga.
2. Di saat geting, ternyata obat yang paling jitu adalah: tetap tenang, dan dzikir. Itu yang mempermudah proses evakuasi saat melewati pintu darurat
3. Dalam suasana tegang, emosi dan kepanikan mudah tersulut sehingga bisa jadi lupa mana yang lebih prioritas..Saran: tetap berdoa, dzikir dan tenang.
4. Berupaya maksimal tetap perlu, apapun hasilnya wajib upaya maksimal. Sehingga walaupun tak mencapai yag diinginkan, kita pun menerima dengan puas/ikhlas.

Wallahualam

Semoga bermanfaat,

Salam damai,
Maya

Tidak ada komentar: