20090720

Potret Indah Indonesia



Ketika rasa itu mulai tumbuh…
Mengapa mesti di hancurkan lagi?
Kenapa pilar kau retakkan lagi?

Ketika rasa bangga dan percaya negaraku mulai tumbuh menguat
Peluh keringat siang malam berjuang menyambung yg terputus
Detik..hari..minggu..bulan dan ..akhirnya bertahun..
Rasa itu mulai tumbuh mendalam....

Ah Indonesiaku yang kucinta
Penuh sumber daya dan potensi kekuatan yang luar biasa
Tapi mengapa
Banyak jeritan semangat rakyatmu yang tak terdengar..
Langkah demi langkah anak bangsamu yang tak terekam..

Di mataku jelas terambar
Inilah potret indah Indonesiaku yang begitu kurindu:

Rakyat cinta para pemimpinannya

Celoteh anak-anak yang sedang di bangku sekolah bercerita tentang sejarah perjuangan bangsa dengan semangat dan bangga menjadi anak Indonesia

Bersalaman hangat berbagai pihak dan elit sepakat untuk kompak saling beriringan menuju Indonesia bersatu...
Senyum tulus dalam suasana keterbukaan dan menghargai perbedaan pendapat dan perdebatan yang terbuka untuk saling mengisi mencari yang terbaik menuju Indonesia mandiri…akan hutang, akan beban, akan kebobrokan mental,

Keinginan untuk menghargai keringat sendiri, berjuang menyuburkan kembali daya alam dan kekayaan bumi Indonesia…. modal penting untuk rakyat dan bangsa mandiri
Merontokkan dan mematahkan egoisme kelompok yang selama ini ada
berganti wajah yang sesungguhnya bukan fisik melalui operasi plastik
melainkan merubah mind-set dan pencucian hati sebagai anak bangsa

Yang lebih tua dan senior yang sarat akan pengalaman, wawasan dan kebijaksanaan mengisi sisa hidup untuk berfungsi sebagai kunci pembuka jalan sekaligus wadah untuk membantu para penerus bangsa menemukan solusi dari masalah kehidupan yang terus berubah dan berkembang

Yang muda melanjutkan teladan seniornya melakukan pemberantasan segala kebobrokan mental dan penyakit hati yg potensi merusak karakter bangsa secara pasti, konsisten dan menyeluruh,
Yang muda dalam masa perannya bersedia untuk berpahit, berpeluh, kerja keras sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing..tiada henti… terus walau terasa hampir putus asa.

Karena sesungguhnya perjuangan yang terberat
Bukan perjuangan fisik melawan musuh di luar,

Melainkan perjuangan melawan diri kita sendiri
mengakui kesalahan, keangkuhan, ketidakmampuan dan kelemahan diri...
kembali menjadi manusia yang punya dan menggunakan hati nurani

berjuang keras.. membunuh tirani egoisme dan pecah belah
yg telah berakar di dalam aliran darah bumi Indonesia sejak jaman penjajah
melawan kemalasan, kebodohan, kesenangan sesaat dan ketergantungan materi semata,

dan kesombongan diri yang nyata seakan telah lupa diri...
maupun keangkuhan tersembunyi dibalik kedok tradisi…
tak tersentuh pendidikan yang nyata fondasi sebuah kemajuan

Yang lemah perlu berjuang memperkuat diri agar tak mudah lelah dan putus asa untuk belajar ketrampilan menjadi lebih mandiri
yang mampu perlu membagikan ilmu, wawasan, berupa kail dan bukan ikan, mengajarkan cara ketekunan tanpa batas

Yang memimpin perlu memberikan teladan nyata bagaimana pribadi bangsa Indonesia, contoh konkrit mendahulukan yang lemah dan kepentingan rakyat kecil, mengkomunikasikan gambaran Indonesia masa depan yang mampu menggerakkan setiap hati dan langkah rakyat Indonesia dengan kompak,

Yang memimpin pada masanya mempersiapkan penerusnya secara profesional dan akhirnya mempercayakan estafet kepemimpinan secara terbuka ke generasi muda yang paling kompeten dan dipercaya mampu memberikan harapan nyata akan masa depan Indonesia yang lebih baik dan setara dengan pemimpin dunia.

Yang beragama perlu menyebarkan kesejukan hati dan nilai-nilai kebaikan dan perbaikan moral tanpa batas dan tanpa lelah. Walau agama berbeda, semua menyuarakan satu perdamaian yang setara dalam menghadapi konflik atas perbedaan yang ada,

sekaligus memperkuat iman masing-masing untuk tidak mudah putus asa, tetap menjernihkan hati dan optimis berupaya dalam menghadapi ujian dan cobaan yang silih berganti di bumi katulistiwa.

Potret Indah Indonesia
Kapan kau mulai menoreh tinta?

July 19, 2009

Tidak ada komentar: