20090715

Dua Syarat Hidup Tenang




Friends,

I cant help myself not to share this inspiring and useful piece I got from Republika newspaper I read this morning. Judulnya : "Dua Syarat Hidup Tenang" oleh Yodi Indrayadi. Dan juga karena isinya bener2 menohok gue!!! he..he..dalam arti bener2 ngingetin gue yg kadang masih kaco..hehe. Waktu baca, mulai paragraf awal aja tiba2 mata gue basah.."tears"..dan gak terbendung ..sampai kata terakhir.

Walau ada cuplikan dari AlQuran, menurut gue esensi dari artikel ini bisa bermanfaat juga buat all friends terlepas dari latar belakang agamanya. Gue mulai ya...:

" Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, " Tuhan kami adalah Allah", keudian meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan tuun kepada mereka dengan mengatakan, " Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih." (QS Fushshilat 41: 30)

Mungkinkah kita benar2 bisa hidup tenang, sedangkan impitan ekonomi dan beban hidup terasa begitu berat? Jawabannya, " Ya" . Kita bisa hidup tenang, tanpa perlu merasa takut dan sedih, hanya dengan menjalankan dua syarat.

Pertama, percayalah kepada Allah SWT dengan sepenuh hati.
Kedua, Istiqomah dalam kebaikan.
Demikianlah yang dijanjikan Allah SWT di dalam surat di atas.

Di dalam tafsirnya, Imam ar-Razi menjelaskan, ketenangan jiwa hanya bisa diraih dengan kebenaran hakiki dan amal saleh. Puncak kebenaran hakiki adalah mengenal Allah SWT. Sementara puncak amal saleh adalah istiqomah.

Mengenal Allah SWT berarti mengetahui dan meyakini betul segala sifat dan nama baik ( asmaul husna ) yg dimiliki-Nya. Dengan demikian seseorang tidak lagi merasa khawatir dalam menghadapi hidup ini.

Sebab, ada Allah Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang. Yang Maha Pemberi Rezeki. Yang Maha Pemurah, yang telah menjamin makanan dan keamananya. Dalam konteks ini berlaku prinsip pantulan bola, yang semakin keras bola dilemparkan, semakin keras pula bola itu memantul.

Artinya, semakin besar keyakinan dan kepercayaan kita terhadap Kemahakuasaan dan kemahamurahan Allah SWT, semakin besar pula kasih sayang dan kemurahan Allah SWT kepada kita.

Ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam hadis qudsi. " Sesungguhnya Aku tergantung sangkaan hambaKu" ( HRBukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Setelah mengenal Allah SWT yang dituntut kemduian adalah istiqomah. Imam ar-Razi menyebutkan yg dimaksud istiqomah adalah konsistensi melakukan amal saleh, baik itu di saat lapang maupun di saat sulit.

Sebab, amal saleh tidak bergantung pada situasi dan kondisi tertentu. Kapan dan dimanapun, seseorang Muslim yang berharap ridha Allah SWT pasti akan melakukan amal saleh.

Rasulullah SWT menegaskan, " Amal saleh yang paling disukai leh Allah adalah yang dilakukan terus menerus sekalipun itu sedikit," (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Nasai, dl)

Bila seorang muslim percaya kpd Allah SWT dengan sepenuh hati danistiqomah dalam kebaikan, niscaya Allah SWT akan memberikannya kehiduan tenang, berupa malaikat2 yg turun membisikkan ke dalam hatinya kalimat penyemangat, " Jangan khawatir dan bersedih hati. Sebab, akan ada keajaiban yang pasti menghampiri".

Wallahualam. Subhanallah 33x.

Salam hidup tenang,
Maya

Tidak ada komentar: