20090326

perlu Second Opinion?



Friends,

Masih soal kesehatan, dan baru aja gue lihat acara tentang malpraktek persis di depan layar TV saat gue nyalain untuk ngelihat berita siang. Maklum lagi holiday, jadi bisa deh siang2 di rumah hehe :)

Anehnya, pagi tadi ada keluarga gue datang yang baru cerita tentang temannya yang sudah sekian lama di RS, belum jelas sakit apa dng diagnose berpidah dari empedu, ginjal dan lalu entah apa lagi...duuh. Udah gitu katanya mesti di operasi empedu karena sudah tidak berfungsi lagi...duuh. Keputusan operasi untuk pengangkatan salah satu organ tubuh bukan suatu hal yang sederhana. Gak main2 malahan... Beberapa relasi teman keluarga saya tsb menyarankan untuk second opinion agar mendapat apa persis penyakit dan diagnosenya

Kok jadi aneh ya hari ini dipenuhi pembicaraan dengan sakit, operasi, malpraktek, etc hehehe...

Membuat gue untuk bergerak ingin berbagi kepada all friends. Memang bila ada diagnose yang cukup penting tentang kesehatan pengalaman nyata gue menganjurkan sebaiknya carilah second opinion. Barangkali lalu kita ada rasa gak enak dengan dokter awal kita tapi bagaimanapun kitalah yg paling bertanggung jawab terhadap badan kita sebagai salah satu amanah Allah SWT.

Sebaiknya anda membawa hasil report dari dokter/RS terdahulu untuk bahan perbadingan. Ini tidak mudah. Walau kita sudah katakan bahwa kita tidak mengajukan tuntutan hukum, tapi tetap aja susah sekali untuk RS/dokter mengeluarkan hasil/preparat/data kita yang sebenarnya adalah hak kita. Ini sebuah perjuangan tersendiri, tapi itu bagian dari upaya kita untuk memastikan kesehatan kita. Jadi walau gimanapun, tetap sabar, komunikasikan dng tenang, sampaikan dengan tegas tapi tanpa emosi betapa pentingnya informasi itu buat kita. Bila mereka tidak bisa memberikan seluruh info/data kita, bila anda sudah maksimal upaya, ya terima apapun info/data yang bisa mereka provide. Paling nggak kita punya sesuatu rujukan untuk melakukan second opinion. Memang tidak gampang. Tapi percayalah, pertolongan Tuhan akan datang dari sisi yang biasanya tidak kita duga dan itu lebih besar dan baik dari perkiraan kita sebelumnya. Persis seperti yg saya alami, alhamdulillah.

Semoga yang simple ini bisa jadi manfaat.

Salam jaga kesehatan,
Maya

2 komentar:

sebastian mengatakan...

Tul banget Mba, Inget cerita Natali waktu Suaminya di dx cancer ternyata setelah dibawa ke KL dx nya laen banget dan sekarang sehat walafiat. Gak cuma second malah saya suka cari Third ,.. sampe puas.. suka dibilang temen belanja dx...

Maya Soeharto mengatakan...

Iya bener, jelas aku inget cerita Natali tentang pengalaman suaminya. Aku makasih banget sama Natali. Itu salah satu pendorong untuk memantapkan diri mencari second/third opinion..Sebetulnya seringkali kita sendiri bisa kerasa kok alias bisa " komunikasi" dengan badan kita sendiri.. Waktu divonis dokter awal sebetulnya saya heran karena merasa OK.....dan akhirnya alhamdulillah tenyata memang OK. Any how. Soal puas itu relatif, buat aku yg penting mencari sedekat mungkin dng kebenaran (akurasi)karena issuenya maha penting. Bagian dari ikhtiarku, khan katanya: Let's do our best and let God do the rest...Makasih tanggapannya, sering2 inputs...luv,