20081208

Leadership : Apakah Sukses yg sesungguhnya ?


###Menurut gue, sukses yg sesungguhnya adalah apabila kita mampu bangkit dari sebuah kegagalan. Bahkan kalo mau kenceng lagi kita belum dinamakan sukses kalo kita belum pernah gagal , karena berarti belum teruji kemampuan kita. Kita belum tahu kekuatan kita yg sesungguhnya, spt ekspresi : ahh elo sih cuma jagoan kandang, jelas aja menang melulu..hehe Ya, layaknya tea bag.
Kalo tea bag dicelupin ke dalam cangkir berisi air panas dengan ke air biasa ada bedany a gak? Kita akan tahu rasa dan warna secara nyata bila dimasukkanke air mendidih khan? “People are like teabags. "You have to put them into hot water before you can know how strong they are”

###Success is failure to failure without losing our enthusiasm” (W. Churcill ) . Jadi boleh dong kalo gue bilang kuncinya adalah mempertahankan semangat dan cepat bangkit dari kegagalan untuk menghadapi kenyataan dengan gigih.
Soal bagaimana nanti hasilnya tergantung dari upaya kita dong, alias akan ngikut dengan sendirinya. Menurut gue itulah spirit seorang leader yang sejati. Ini merupakan modal penting seorang pemimpin dalam menghadapi tantang apapun yang menghadangnya…sepelik apapun, akan bisa maju terus untuk kebaikan tanpa hilang semangat.

###Bagaimana kalo kita sekarang udah merasa nyaman dan enak? Saran gue, coba mulai lihat kanan kiri apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain. Asal tahu, membantu orang lain itu rasanya enaaaaaaak banget. Jadi bener banget tuh tuntunan agama, banget! ..…, bahwa kalo kita bantu orang lain sebenarnya yang mendapat keuntungan itu juga kita sendiri, yg langsung terasa , at least timbulnya rasa bahagia yg biasanya kontan dirasakan segera setelah kita membantu org lain (bener khan?).
Rasa bahagia ini akan membantu kita lebih bersemangat, shg suksesnya lebih meluas lagi (baca: untuk memberikan manfaat pada lingkungan yg lebih luas lagi). So friends, jangan terlalu cepat merasa puas , mapan dan merasa nyaman--- hati2 itu jebakan ingin status quo, bahayanya gak mau menerima perubahan dari luar, “ sudah duduk lupa berdiri”, padahal di luar semua serba berubah sedemikian progresif lho…

###Apa next-nya?, perlu terus dibina dan dipelihara - alias istiqomah-syukuri bila gagal, jaga tetap semangat dalam menghadapi satu ujian ke ujian lain, dari kegagalan satu ke kegagalan lain secara ikhlas (thanks mHaryo atas input ikhlas di tagboard). dengan tujuan semata untuk mendapat ridho Tuhan YME serta manfaat bisa dirasakan rang banyak. Itulah sukses yg sesungguhnya--menurut versi gue.—gimana menurut teman2?
Salam sukses,
Maya

3 komentar:

I Made Sutama mengatakan...

Dear May, Thanks so much buat artikelnya yang sangat menghentak diriku yang sudah berada pada pada posisi nyaman. Pada tingkatan sampai kesuksesan aku sangat setuju dengan dirimu karena kita telah teruji. Namun bukankah yang kita cari adalah " Beyond Kesuksesan" yaitu kemuliaan dimana we can share " Love " berbagi dan saling memberdayakan ???
Salam Hormat,
Made

Maya Soeharto mengatakan...

Dear Pak Made, bersyukurlah bila kita masih terhentak dari posisi nyaman, berarti kita masih "hidup". Bersyukurlah kita gagal berarti masih ada yang bisa di-improved dalam hidup kita. Seorang leader sejati tidak akan mau " berhenti". Dinamakan " lead: dari asal kata leith, yang artinya " melewati threshold" jadi kita selalu men-challenge, diri kita dn haus aka perbaikan yang lebih baik lagi : untuk diri sendiri dan orang lain ( yang pak Made istilahkan share "love" , saling memberdayakan, untuk memperoleh kemuliaan ( dimata manusia dan akhirnya Tuhan khan?)

Nah ngomong begini saya jadi teringat ada 2 tipe leadership menurut J. MacGregor Burns: (1) transactional dan (2)transformational. Yang pertama hubungan atasan- bawahan lebih berkaitan dnegan kesuksesan dlam mencapai target, performance, mndapat rewards, etc-- yg hubungannya cenderung transaksional sesuai kepentingan tugas perusahaan.

Sementara yg kedua, yaitu transformational lebih mengarah pada hubungan leader dan bawahannya dalam hubungan yang saling menghargai ( mutual support and respect, memberikan inspirasi pada bawaha dan org lain, moral hubungan dijaga, leader mengembangkan, memberdayakan,dan mendevelop bawahannya dan sesama untuk membentuk calon2 kader2 pemimpin baru. Leader seperti ini biasanya sudah cukup sukses sebagai leader, sehingga fokusnya adalah mmebantu kesuksesan orang lain menjadi leader. Yang terakhir ini nampaknya yang medekati istilah pakMade sebagai beyond Kesuksesan, ya pak? Salam hormat, Maya

I Made Sutama mengatakan...

Dear May, wah indah sekali penjelasannya, serasa aku kuliah S3. Keterkungkungan saya dalam dunia praktis yang terlalu lama, sangat membutuhkan stimulasi "keilmuan" sebagai teman membaca buku dan jurnal, yang terkadang juga mengalami stagnasi dan berputur putar pada pusaran yang kadang menjebak pada kenikmatan yang monotun. Thanks myfreind buat pencerahannya. may jangan bosan bosan ya. This Blog is really help me. Salam Hormat.Made